Senin, 07 Desember 2015

Life (part1)

Mata ku terasa gelap, pusing, serasa badan ini melayang-layang di udara. aku tidak bisa merasakan kaki ku berdiri tegak. kepala ku hanya terisi dengan satu pertanyaan "apakah ini benar-benar terjadi padaku?"

tak sanggup lagi untuk berfikir, aku terduduk di ruang tamu, dengan handphone masih tergenggam di tangan ku, perlahan genggaman ku mulai mengendur dan sampai menjatuhkan handphone yang tadi nya aku genggam. aku masih dalam keadaan diam dan tidak tau harus berbuat apa dan harus apa yang aku ucapkan. seaakan hidup ku stop sampai disini saja.

tidak lama kemudian, orang yang aku sayang muncul di depan pintu rumah ku dan langsung menghampiri ku dam memeluk ku. aku hanya bisa terdiam dalam pelukannya. dia pun berbisik "sudah lah nak, ikhlaskan sesuatu yang tidak seharusnya kamu miliki, bersyukur lah dengan apa yang sudah kamu punya, tuhan punya rencana lain. kamu berhak mendapatkan yang lebih baik dari pada dia. jangan kamu putus asa, mungkin ini petunjuk dari tuhan untuk kamu agar kamu lebih selektif dalam menentukan pilihan."sambil memeluk ku . lalu aku membalas pelukan nya sambil meneteskan air mata, "bu, apakah aku memang di takdirkan untuk menyaksikan orang yang aku sayang jatuh di pelukan orang lain? apakah ini cara terbaik untuk ku mengetahui bahwa orang yang aku cintai sebenarnya tidak benar-benar mencintai ku?"

"nak, kamu bisa merencanakan semua yang kamu inginkan. namun ingat, kapasitas mu hanya merencanakan. tuhan lah yang menentukan apakah rencana mu akan berjalan sesuai dengan yang kamu inginkan. kamu tau apa yang kamu inginkan, tapi TUHAN TAU APA YANG PALING KAMU BUTUH KAN..."